Titrasi Kadar Asam Asetil Salisilat dalam Obat Aspirin Melalui Metode Titrasi Asam Basa
Yasinta Ratna Sari (41)
Yofitha (42)
XI IPA 2
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNya kami bisa melakukan praktek dan menyelesaikan laporan hasil dari praktek yang telah kami lakukan dalam mata pelajaran bidang kimia ini.
Ucapan terimakasih diucapkan sebesar-besarnya kepada Bu Elizabeth Tjahjadarmawan selaku guru bidang studi kimia yang membimbing dan memberi kesempatan kepada kami untuk melakukan praktek dan membuat laporan ini untuk memperluas wawasan kami mengenai asam basa di kimia.
Ucapan terimakasih juga diucapkan kepada segenap tim yang terdiri atas Yasinta Ratna Sari dan Yofitha atas kerjasama yang kompak dan seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam kelancaran praktek ini.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat.
Jambi, 22 April 2016
Oleh : Yasinta
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kadar asam asetil salisilat dalam tablet aspirin dengan metode titrasi asam basa serta membandingkan dengan kadar obat pada merek dagang.
Oleh : Yasinta & Yofitha
MANFAAT
Melalui praktikum ini,diperoleh kadar asam asetil salisilat dalam tablet aspirin dengan metode titrasi asam basa serta membandingkan dengan kadar obat pada merek dagang.
Oleh : Yasinta & Yofitha
Konsentrasi aspirin dapat ditentukan dengan titrasi dengan larutan NaOH 0.1025 M dengan persamaan reaksi kimia sebagai berikut :
adar titran NaOh berlebih mengakibatkan terjadi reaksi sebagai berikut :
Oleh : Yasinta & Yofitha
Oleh : Yasinta & Yofitha
TEORI SINGKAT
Salicin, salah satu dari beta-glikosida dapat ditemukan
dari daun dan kulit dari pohon willow (genus Salix) yang sudah dipakai selama
berabad-abad dalam berbagai pengobatan herbal. Salicin tersebut diubah ke asam
salisilat yang berperan untuk mengurangi inflamasi dan menurunkan temperatur
dari pasien yang terkena demam.
Asam salisilat sendiri kurang cocok sebagai obat
dikarenakan mempunyai rasa yang tidak enak dalam dosis yang besar serta
menyebabkan iritasi lambung. Permasalahan ini kemudian diselesaikan dengan
pengenalan asam asetilsalisilat atau aspirin oleh perusahaan Jerman, Bayer pada
tahun 1899. Nama “aspirin” diambil dari acetylated spiraeic acid (nama kuno
asam salisilat). Aspirin adalah ester dari asam salisilat yang dapat melewati
lambung tanpa adanya perubahan sebelum dihidrolisir oleh media basa pada usus
untuk mengaktifkan senyawa ini.
Aspirin berperan untuk menghambat produksi prostaglandin
yang dihasilkan pada semua bagian tubuh dan mempunyai fungsi penting dalam rasa
sakit/nyeri, inflamasi dan pembengkakan. Aspirin dipakai dalam dosis rendah
untuk mengurangi resiko stroke bagi orang yang memiliki tekanan darah tinggi /
hipertensi. Aspirin bisa menyebabkan gangguan pada perut dan alergi serta pada
orang-orang muda bisa berpotensi menyebabkan sindrom Reye yang fatal.Konsentrasi aspirin dapat ditentukan dengan titrasi dengan larutan NaOH 0.1025 M dengan persamaan reaksi kimia sebagai berikut :
Titik
ekuivalen ditandai dengan perubahan warna menjadi hijau muda dengan indikator
BTB (Bromothymol Blue) dan warna pink muda dengan indikator PP
(Phenolophetalien). Saat alcohol dan fenol bereaksi dengan asam karboksilat,
produk yang dihasilkan yaitu air dan ester. Proses esterifikasi reaksi bergerak
sangat lambat dan ketika produk mulai terbentuk, hidrolisis dimulai. Titik
kesetimbangan diperoleh ketika semua reaktan dan produk ada
Pada suhu 20 ◦C, kecepatan reaksi baik maju atau mundur
lambat dan titik kesetimbangan baru dapat diperoleh berhari-hari lamanya.
Pemanasan meningkatkan kecepatan dari masing-masing reaksi tersebut dan
mencapai titik kesetimbangan dengan lebih cepat, tetapi tidak merubah secara
signifikan posisi dari titik kesetimbangan tersebut. Nilai dari kesetimbangan
konstan dan suhu ruangan sekitar 10 sehingga persentase produk yang dihasilkan
tidak begitu tinggi.
adar titran NaOh berlebih mengakibatkan terjadi reaksi sebagai berikut :
Oleh : Yasinta & Yofitha
METODE
1. Alat dan Bahan
Alat :
· Gelas Plastik (5)
· Sendok Plastik (5)
· Label nama
· Lap
· Tissue
· Lumpang porselen
· Timbangan (Digital Analytic Balance)
· Erlenmeyer
· Gelas ukur
· Hot Plate
Bahan :
· Air mineral
· Aspirin
· NaOH
· Indikator BTB
· Indikator PP
· Etanol 95%
2. Cara Kerja
Bagan Cara Kerja
Oleh : Yasinta
1.
Aspirin difoto dan dicatat kadar yang
tertera pada kemasan.
2.
Ambil 1 butir tablet aspirin yang
kemudian ditimbang.
3.
Geruslah tablet dengan lumpang porselen
hingga halus sekali.
4.
Pindahkan hasil gerusan tersebut ke
dalam Erlenmeyer, usahakan agar massa tablet tidak berkurang.
5.
Masukkan alkohol sebanyak 25ml kedalam
Erlenmeyer yang menampung hasil gerusan, aduk berlawanan dengan arah jarum jam.
6.
Panaskan Erlenmeyer diatas hot plate
selama 5 menit sampai mendidih.
7.
Setelah mendidih, angkat Erlenmeyer lalu
dianginkan sampai suhu cukup normal. Tambahkan air mineral 5ml.
8.
Kemudian pindahkan hasil dari Erlenmeyer
tersebut ke Erlenmeyer lainnya sebanyak 5ml.
9. Masukkan
2-3 tetes indikator BTB hingga berwarna kuning muda.
10. Lalu
teteskan NaOH hingga warna kehijauan,
catat berapa tetes dan foto.
11. Lakukan
langkah ke 9-11 sekali lagi untuk mendapatkan hasil yang akurat.
12. Lalu
cuci Erlenmeyer, lakukan hal yang sama namun kali ini menggunakan indikator PP yang ditetes sebanyak 3 kali
juga
13. Tambah
NaOH hingga warna berubah menjadi merah muda. Hitung berapa tetes lalu foto.
Oleh : YasintaBagan Cara Kerja
Hasil Praktikum
1. Memakai BTB
2. Memakai PP
PENGHITUNGAN
Dari hasil praktikum yang diperoleh, dilakukan penghitungan kadar asam asetil salisilat pada 1 tablet aspirin :
1. Menggunakan BTB
Karena jumlah larutan 30ml, maka dilakukan pembandingan yakni :
Setelah diperoleh mol, lalu dicari massa total seluruh asam asetil salisilat yang terdapat pada aspilet yang digunakan :
Diperoleh hasil massa total kadar asam asetil salisilat sebanyak 83.097 mg sementara kadar yang tertera di kotak sebanyak 80mg per tablet.
Berdasarkan kalkulasi diperoleh hasil massa total kadar asam asetil salisilat sebanyak 83.097 mg sementara kadar yang tertera di kotak sebanyak 80mg per tablet dengan massa tablet 190mg.
Dari angka yang diperoleh, dihitung persen yield sebagai berikut :
2. Menggunakan PP
Karena jumlah larutan 30ml, maka dilakukan pembandingan yakni :
Setelah diperoleh mol, lalu dicari massa total seluruh asam asetil salisilat yang terdapat pada aspilet yang digunakan
Diperoleh hasil massa total kadar asam asetil salisilat sebanyak 116.336 mg sementara kadar yang tertera di kotak sebanyak 80mg per tablet.
Berdasarkan kalkulasi diperoleh hasil massa total kadar asam asetil salisilat sebanyak 116.336 mg sementara kadar yang tertera di kotak sebanyak 80mg per tablet dengan massa tablet 190mg.
Dari angka yang diperoleh, dihitung persen yield sebagai berikut :
Oleh : Yasinta
DISKUSI PEMBAHASAN
Aspirin
adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai
senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap
demam), dan anti-inflamasi (peradangan). Aspirin juga memiliki efek
antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk
mencegah serangan jantung.
Dalam
penelitian yang telah dilakukan ini dapat diketahui bahwa kandungan asam asetil
salisilat pada obat tersebut tidak 100% melainkan adanya kandungan-kandungan
lain yang membantu terbentuknya suatu aspirin, seperti pati jagung dan air ditambahkan ke
bahan aktif (asam asetilsalisilat) untuk berperan sebagai bahan pengikat
dan filler, bersama dengan pelumas. Agen pengikat membantu dalam pembentukan tablet aspirin seperti pembentukan pelindung lapisan luar pada aspirin yang kami gunakan, lapisan pelindung tersebut cukup kuat sehingga tidak dapat di haluskan
Pengisi (pengencer) memberikan tablet massa yang cukup
untuk memproduksi ukuran yang memadai. Sebagian dari pelumas yang
ditambahkan selama pencampuran dan sisanya ditambahkan setelah tablet yang
dikompresi. Kemungkinan pelumas meliputi: minyak terhidrogenasi, sayur, asam stearat,
talk, atau aluminium stearat.
Oleh : Yofitha
KESIMPULAN
Melalui titrasi asam basa menggunakan indikator BTB, diperoleh hasil massa total kadar asam asetil salisilat sebanyak 83.097 mg sementara kadar yang tertera di kotak sebanyak 80mg per tablet dengan massa tablet 190mg.
Sedangkan melalui titrasi asam basa menggunakan indikator PP, diperoleh hasil massa total kadar asam asetil salisilat sebanyak 116.336 mg sementara kadar yang tertera di kotak sebanyak 80mg per tablet dengan massa tablet 190mg
Oleh : Yofitha
SARAN
1. Lakukanlah dengan seksama ketika menghaluskan aspirin agar berbentuk bubuk sempurna yang akan lebih mudah larut ketika dipanaskan
2. Ketika melakukan titrasi, perhatikan secaara seksama perubahan warna yang terjadi agar hasil lebih akurat
3. Dalam percobaan yang kedua, usahakan alat-alat yang telah digunakan sebelumnya telah dicuci bersih untuk mendapatkan hasil yang akurat dalam percobaan kedua
Oleh : Yasinta & Yofitha
KATA PENUTUP
Kami selaku penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada bu Elizabeth Tjahjadarmawan selaku guru pembimbing mata pelajaran kimia, serta teman-teman yang telah membantu sehingga praktek dan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Selaku manusia pasti tak luput dari kesalahan maka kami memohon maaf bila laporan ini kurang sempurna dan kurang memuaskan bagi pembaca. Semoga kedepannya laporan ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Jambi, 22 April 2016
Oleh : Yasinta
DAFTAR PUSTAKA
Romlah,Ali,dkk.2012.Penetapan
Kadar Natrium Benzoat dengan Metode Titrasi Asam Basa.Tasikmalaya.
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2014. Bernas Kimia Jilid 1. Jogjakarta : Citra Media
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media
Pembuat Laporan : Group
Kameramen : Group
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2014. Bernas Kimia Jilid 1. Jogjakarta : Citra Media
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media
Baker, R.W et al. 2008. Chemistry 1 Laboratory Handbook. Sydney : School of Chemistry
Pembuat Laporan : Group
Kameramen : Group
No comments:
Post a Comment